Selasa, 01 April 2008

Kuliner Bandung Oey

Wisata kuliner ke Bandung...(21-22 Maret 2008)
Liburan panjang kali ini lagi-lagi aku ga mudik...apalagi senin pagi aku dah bertolak ke Makassar untuk tugas kantor jadilah aku cari-cari wisata yang tidak terlalu jauh, mengingat tgl 26 Maret 2008 besok tepat hari jadiku yang ke 3 tahun bersama kekasih tercintaku. Dan pengen banget menghabiskan waktu berdua maka Bandung dengan surga kulinernya menjadi pilihanku
Jam 7 pagi ak kami bergegas dari Karbela I/20 mengingat jadwal kereta parahyangan yang akan membawa kita kebandung masih 1,5jam lagi maka begitu melihat bubur ayam di depan apartemen setiabudi maka pastilah kita berdua tak akan melewatkannya hanya dengan 3000/porsi dengan tambahan sate ati 1000/tusuk cukup membuat perut sedikit terisi. Dan setelah itu perjalanan dilanjutkan ke arah depan plaza setiabudi untuk menumpang KOPAJA P20 menuju Stasiun Gambir. 3 Jam lebih perjalanan ke Bandung kuisi dengan ngobrol dan melihat pemandangan sepanjang jalan yang masih hijau liburan benar-benar dimanfaatkan para pelancong untuk berwisata dan itu dapat dilihat dari tingginya jumlah pengguna jasa kereta api, pesawat bahkan bus sekalipun karena laper kami pesan mie di kereta dengan 10000/porsi lumayan mie telornya disaat perut mulai laper.
Sampai di Stasiun Hall kami langsung bertanya kepada penjual gorengan angkot yang harus dipilih menuju jalan Padjajaran tempat dimana hotel yang sudah kubooking berada, dengan menggunakan agkot merah Cimahai kami menuju Padjajaran hotel hanya dalam 15 menit dan tarif 1500/orang setelah check-in di hotel sederhana ini kami menuju kamar 109 kamar dengan twin bed, tv warna, dan kamar mandi air panas masih lumayanlah untuk sekedar jadi tempat istirahat dengan tarif 150000/night. Setelah istirahat sejenak kami segera berkemas untuk memulai wisata kuliner kami di Bandung. Begitu melangkah kulihat ada depot Ampera yang cukup terkenal hanya beberapa blok dari hotel dan tentu saja tidak aku sia-siakan. Begitu masuk nuansa Sunda begitu kental terasa kupilih nasi putih, ayam bakar, dadar jagung dan karedoks sedangkan abangku memilih nasi merah limpa, tempe bacem, dadar jagung dan 2 gelas the tawar dan cukup membayar 30000 untuk semua masakan yang kami pilih tadi.
Setelah kenyang kami memilih menyeberang untuk melakukan perjalanan ke jalan dago. Dengan angkutan Cicaheum-Ciroyom kami nekat saja menuju Cihampelas ternyata baru 10 menit kami sudah diturunkan dan dianjurkan menyeberang dan menumpang angkutan kearah Caringin. Sembari mencari-cari angkutan selanjutnya kulihat ada cilok isi dan tentu saja ak ikutan beli cukup dengan 1000/porsi wah-wah uenak tenan. Setelah menyeberang kembali kulihat gerobak pisang ijo yang menggoda segera kupesan 2 pisang seharga 4000 itu dan saat itu pula kami memilih memutar arah perjalanan ke Cihampelas -Walk alias Ciwalk karena kami pikir ke dago sebelum malam pasti belu seru. Dan lagi-lagi kami menyeberang dan ternyata kami lagi-lagi naik Cicaheum-Ciroyom turun didepan masjid Cipaganti. Tinggal jalan masuk 100 m sampailah di pertigaan Ciwalk busyet rame banget banyak sekali FO disepanjang jalan Cihampelas itu padat dan macet. Setelah foto-foto en istirahat sambil menikmati pisang ijo kami lanjutkan masuk ke area Ciwalk yang setelah kami lihat mirip Citos di Jakarta. Entah kenapa kepala tiba-tiba pusing dan harus kembali duduk setelah muter-muter melihat outlet-outlet dan di tempat nongkrong itu kubeli tas kain 12500 serta tak lupa obat penghilang pusing en vitamin 7000 untuk meredakan pusing kepalaku (yah..mungkin masih jetleg perjalanan Jakarta-Bandung). Setelah puas dan mulai senja kami melanjutkan perjalanan ke Dago dan sebelumnya es duren membuatku tergiur untuk mencicipinya dengan 4000/porsi lalu kami singgah di Masjid Cipaganti untuk sholat. Lagi-lagi angkutan yang kami tumpangi adalah Cicaheum-Ciroyom dan tepat diperempatan simpang Dago kami turun dan terlihatlah disitu deretan jajanan yang semuanya menggoda. Karena bingung kami putuskan untuk menyusuri sepanjang dago itu setelah sampai mendekati dago atas dan sudah tidak ada penjual makanan lagi maka berbaliknya kami kembali menuju simpang Dago dan kami lihat ada satu tenda yang rame banget setelah kuintip ternyata penjual nasi goreng Bakar ampun deh bener-bener rame dan bikin macet. Sebelum makan berat pisang goreng pontianak dengan berbagai rasa coklat,strawberi,nangka, mocca sepertinya pantas dicicipi dan kupilih rasa nangka dan original cukup dengan 2500/porsi dan dilanjutkan kembali ke tempat makan eh sebelumnya berhubung air mineral kami dah abis kami pilih Nutea green tea dingin untuk mengisi kerongkongan yang mulai kering dan pilihan tempat makanku adalah batagor & siomay haji darto tepat di simpang Dago setelah melihat-lihat menu maki memilih baso kuah 6500/porsi basio kering yang merupakan kombinasi batagor dan siomay 5000/porsi dan untuk minum aku pilih yogurt strawberri 4000/porsi dan STMJ 4000/porsi dan bener-bener mak nyussssssss. Malam menjelang dan waktunya istirahat kembali ke hotel, beli camilan dulu ah pilihanku aqua 2 botol, top, beng-beng, chicki ball en chetos total 7rb dengan angkutan sambungan antara Ciceheum-Ciroyom berganti Cikuray kami kembali ke hotel dan bobok.
Pagi hari setelah mandi dan sarapan jatah hotel yakni nasi goreng, omelet polos dan kerupuk plus kopi panas kurasa cukup untuk memulai perjalanan hari keduaku dan setelah berkemas tepat pukul 9.30 kami check-out dan segera memulai perjalanan hari kedua di Bandung. Terus terang kami kebingungan mau kemana mau ke museum ga tau jalannya akhirnya aku ingat gedung indah khas Bandung yang mesti didatengi yah Gedung sate. Karena ternyata penduduk Bandung plus sopir angkutannya sangat membingungkan jadilah perjalanan panjang menuju jalan diponegoro sampailah kami ke gedung aduhai itu dan untunglah kami b isa masuk dengan sedikit berbohong kami pelancong dari Jatim hehehe..karena ada acara gedung sate hari itu tidak dibuka untuk umum dan tentu saja momen itu tidak kami sia-siakan jepret sana-sini adalah kegiatan yang kami lakukan sampe laper lagi, setelah keluar kulihat jejeran jajanan disekitaran jalan diponegoro ini dan nasi bakar menjadi pilihanku cukup dengan 10000/porsi dah dapet sebungkus nasi yang dah dibakar, ayam bakar, sayur lalapan, sambel, dadar jagung dan srundeng kering uenak tenan oey...siang semakin panas dan kami pilih kembali ke simpang dan berencana terus naik sampai dago atas dengan menumpang riung bandung-dago dan benar juga angkot dago yang kami tumpagi sampai dago atas terminal dan akhirnya kami bingung kami kemana dan daripada bingung kami kembali saja ke simpang dago dengan angkutan st.hall-bip-dago en kembali turun di perempatan Dago. Disiang hari ternyata Bandung panas banget dan tak ada jejeran tenda makan disekitar situ akhirnya kami hanya melihat-lihat baju deh sambil bertanya-tanya jalan menuju museum dan aneh ga ada yang paham yang ada setelah bertanya jadi makin bingung. Karena kami gak sempet foto di ciwalk dan masih ngiler dengan mie kocok kami kembali ke ciwalk dengan perjuangan perjalanan yang menyebalkan. Semua ini gara-gara sopir angkot gak paham kalo tempat yang ditunjukkan salah kami bilang ciwalk diturunkan di Bandung Indah Plaza (BIP) mana jalannya jauh banget entahlah pusing deh akhirnya kami tumpangi angkot lanjutan jurusan Ledeng dan kembali turun di Masjid Cipaganti dan sholat dahulu disana. Seperti yang kami incar mie kocok kaki sapi 8000/porsi lengkap dengan basonya en frestea apple 5000/botol sangat menggoyang lidah dan lagi-lagi kembali ke ciwalk sekalian melakukan test osteoporosis anlene disana en beli handuk yang lagi discount.
Waktu menunjukkan pukul 3 sore waktunya berkemas dan ke satsiun mengingat kereta parahyangan yang membawa kami ke Jakarta dijadwalkan 17.15 pengalaman terjebak macet yang cukup panjang kami tak mau ambil resiko apalagi mendung tebal menggantung diatas bumi Bandung, padahal sebentar lagi ada pertunjukan let's dance global tv di pelataran ciwalk yah sayang deh.
Sebelum bertanya angkutan apa yang akan kami tumpangi kusempatkan dulu mencicipi rujak buah campur 4000/porsi lumayan dimakan sepanjang perjalanan menuju statsiun. Dan angkutan yang kami tumpangi adalah jurusan Cicalengka warna ungu. Rata-rata angkutan dibandung bervariasi tergantung jarak kadang 1500,2000 sampai 2500 jika lumayan jauh. Dan jam 4 kami telah menginjakkan kaki di Hall stasiun dan diluar prediksi ternyata dekat banget yah....nunggu kereta lama deh. Mengisi waktu kami pilih foto-foto dan berakhir saat hujan deras mengguyur dan kamipun menuju dalam stasiun ... sebelun pulang kami pengen beli makanan untuk camilan dan cafe oh lala sempat menjadi pilihan tapi ga jadi akhirnya cukup dengan dunkin donut's 3 biji deep coklat, keju en almond menjadi pilihan dengan 19500 sambil menunggu kereta kursi tunggu yang sudah sangat ramai kami pilih deh...sambil baca-baca majalah otomotif. Dan setelah jam 5.10 datanglah kereta parahyangan yang akan membawa kembali ke Jakarta...selama perjalanan kugunakan untuk ngobrol, makan donut en tidur pules banget sampai bekasi baru bangun en sampai Gambir setengah sembilan lebih...menunggu kopaja adalah langkah selanjutnya lama banget en setelah dapet berdiri dengan geram gara-gara sopirnya payah banget ngebut wuss wusss. Dan sengaja makan dulu di RM padang surya deket kos dan kenyangggggg total 27 rb ak pilih ayam goreng dan otak minum es the manis en 1 the botol sosro meski ga terlalu suka makan disitu aku menghabiskannya en sampe kos brukkkk..capek banget tapi seneng. Met ketmu wisata kami selanjutnya cao.

Tidak ada komentar: