Selasa, 29 Januari 2008

Mommy

*8 KEBOHONGAN SEORANG IBU DALAM HIDUPNYA*

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuatmanusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justrusebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohonganini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibaratsebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indahdi dunia.Derita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anaklaki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinyauntukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak,aku tidak lapar" -------- à

*KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.*Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktusenggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dariikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untukpetumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar danmengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disampingkudan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakanbekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hatijuga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku.Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidaksuka makan ikan" -------- à

*KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA.*Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah kakak-kakakku, ibupergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, danhasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhanhidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihatibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkanpekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, sudahmalam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" -------- à

*KEBOHONGAN IBU YANGKETIGA.*Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergiujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yangtegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam.Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengansegera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yangdingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasihsayang yang jauh lebih kental.Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibusambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!"-------- à

*KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.*Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagaiayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harusmembiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susahdan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yangsemakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekatrumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetanggayang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara,seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keraskepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuhcinta" -------- à

*KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA.*Setelah aku, kakak-kakakku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja,ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia relauntuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhikebutuhan hidupnya. Kakak-kakakku yang bekerja di luar kota seringmengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibubersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uangtersebut. Ibu berkata : "Saya punya uang" -------- à

*KEBOHONGAN IBU YANGKEENAM.*Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudianmemperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkatsebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaanitu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untukmenikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak maumerepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" --------à

*KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.*Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung,harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudraatlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihatibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yangkeliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyumyang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehinggaibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambilberlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisiseperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,aku tidak kesakitan" -------- à

*KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.*Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutupmatanya untuk yang terakhir kalinya.Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasatersentuh dan ingin sekali mengucapkan : "Terima kasih ibu!"Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibukita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untukberbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padatini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibukita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacarkita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah diasudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari orang tua kita? Cemasapakah orang tua kita sudah makan atau belum? Cemas apakah orang tua kitasudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkankembali lagi.Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orang tua kita,lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Home sweet home...Work sweet work

Banyak orang mengatakan bahwa seburuk apapun keadaan rumah kita, rumah kita tetaplah istana kita. Rumahlah satu-satunya tempat yang dapat memberikan kedamaian, ketenteraman serta kebahagiaan hakiki. Tidak ada tempat lain di dunia ini yang bisa memberikan kebebasan untuk melepaskan diri dari segala belenggu dan topeng-topeng kehidupan, selain di rumah sendiri.

Maka, sungguh indah dan sungguh tepatlah ungkapan: “Home Sweet Home..!”

Namun demikian, kebahagiaan di rumah belum tentu bisa dibawa ke tempat lain, kantor misalnya. Bahagia di rumah, belum tentu bahagia di kantor. Kenyataannya, banyak orang merasa sangat-sangat sulit untuk mengadaptasi kebahagiaan di rumah, ke tempat mereka bekerja. Terlalu banyak intrik dan provokasi yang muncul dan terjadi di lingkungan kerja.

Simaklah apa yang dirasakan oleh mereka yang berprofesi sebagai karyawan profesional. Mereka sering kali merasa “ada ancaman” bahwa sewaktu-waktu mereka bisa di PHK. Perasaan tidak nyaman juga datang dari “ulah” para atasan, para bos (atau bukan bos tapi sangat “bossy”) yang terasa semena-mena memerintah ini dan itu.

Belum lagi persaingan antar karyawan yang begitu ketat, sampai-sampai mencuatkan manuver-manuver tidak sehat mulai dari trik-trik “carmuk” alias “cari muka”, sampai pada pergunjingan dan fitnah terselubung.

Kejadian-kejadian semacam itu, sedikit banyak akan mendistorsi suasana kebahagiaan yang kita bawa dari rumah ke tempat di mana kita berkarir.

Sayangnya, buat kebanyakan orang, tekanan dan stres di tempat kerja sudah dianggap lumrah. Memang itulah budaya hidup di tempat kerja, mau apa lagi?

Hampir semua orang menghabiskan sebagian besar dari waktunya di tempat kerja. Katakanlah, rata-rata orang sekarang bekerja selama 10 – 12 jam sehari. Ini artinya mereka mendedikasikan 50% dari 24 jam waktu yang dimilikinya untuk fokus di sektor karir. Sedangkan 50% lagi dibagi-bagi untuk kegiatan-kegiatan lainnya, seperti bercengkerama dengan keluarga di rumah, bersosialisasi dengan masyarakat, beribadah, belajar, pergi ke gym untuk olahraga dan lain-lain.

Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa manusia masa kini rata-rata hidup tidak bahagia, karena waktunya dominan berada di tempat yang tidak bahagia, yaitu di kantor atau di lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan dan stres.

Namun toh orang tidak bisa menghindar dari keharusan kerja, sebab, inilah satu-satunya aktivitas yang merupakan “earning center”, pusat penghasilan yang membiayai semua kegiatan orang yang bersangkutan. Aktivitas-aktivitas lainnya yang berhubungan dengan keluarga, kegiatan sosial, spiritual, kesehatan fisik-mental, semuanya merupakan “cost centers” alias pusat-pusat biaya.

Jadi wajarlah kalau mengingat kepentingannya, kita semua mengalokasikan waktu terbanyak untuk membina karir. Lantas bagaimana caranya agar dalam bekerja kita pun bisa tetap berbahagia? Kalau di rumah kita dapat membangun “home sweet home”, mengapa di kantor kita tidak bisa membangun “work sweet work”?

Berdasarkan observasi, kebanyakan orang bekerja semata-mata dilatarbelakangi motivasi untuk mencari nafkah (subsistence motivation). Mereka merasa harus bekerja karena harus memberi makan diri dan keluarganya. Harus menyekolahkan anak-anaknya. Dan harus membiaya semua kebutuhan operasional rumah tangganya. Harus dan harus..

Dengan motivasi yang “serba harus” ini, tidak heran kalau suasana kerja menjadi sangat tegang dan stres. Kuatir kalau gaji tak mencukupi, tentu tidak bisa lagi memberi makan dan menyekolahkan anak. Kuatir akan ancaman PHK, sama dahsyatnya dengan kuatir akan kiamat.

Bagaimana orang bisa bahagia kalau setiap hari dicekam ketakutan seperti itu?

Untuk membangun suasana “work sweet work”, perlu dilakukan perubahan total atas paradigma dan motivasi kita untuk bekerja. Jangan berfikir bahwa bekerja hanya semata-mata untuk mencari nafkah. Kita harus berfikir jauh lebih besar dari itu. “Think Big”, kata David J. Schwarz.

Bekerja juga harus “enjoyable”, bisa dinikmati semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, ada 2 langkah sederhana untuk dapat menjadikan kita bahagia dalam pekerjaan. Yang pertama: cari atau pindah kerja yang bidangnya sesuai dengan kesenangan kita. Tinggalkan saja pekerjaan yang sekarang kalau kita merasa tidak bahagia di situ. Jangan takut, karena dengan bekerja di bidang yang kita senangi, peluang untuk maju akan lebih besar sekian kali lipat. Kalau perlu, bila kita sekarang berstatus karyawan, jadilah seorang usahawan!

Langkah kedua: jadilah raja di sana! Guna menjadi nomor satu di suatu bidang, tentu kita harus piawai. Nah, untuk belajar dan menjadi piawai di suatu bidang yang kita senangi, akan sangat mudah dibanding belajar dan menjadi piawai di bidang yang kita benci. Akan lebih ideal lagi kalau bidang yang disenangi itu adalah juga bidang hobi kita.

Kita akan menjadi seekor harimau yang tumbuh sayap! Dalam kondisi ini, tidak perlu lagi takut di PHK. Tidak perlu lagi stres karena diperintah-perintah orang lain. Dan tidak usah lagi “carmuk” atau sikut-sikutan bersaing dengan teman sejawat.

Selama ini, “Work Sweet Work” jarang menjadi perhatian orang, berbeda dengan “Home Sweet Home” yang selalu didamba dan dibicarakan di berbagai media. Namun demikian seyogyanya kita menyadari bahwa “Work Sweet Work” merupakan energi alamiah yang vital bagi kehidupan setiap orang.

Kadang kita merasa ganjil ketika menyaksikan seorang dokter gigi yang lebih suka main film daripada membuka praktek perawatan gigi. Atau melihat insinyur yang lebih senang bermain musik katimbang menggeluti profesi keteknikan. Aneh ketika tahu bahwa ada pengacara yang ahli hukum eh.. malah getol jadi bintang sinetron.

Saya menangkap bahwa itulah gejala bekerjanya fenomena “Work Sweet Work”, di mana secara disadari atau tidak, beberapa orang yang peka telah mengikuti suara hati nuraninya untuk mencari dan membangun dunia serta kerajaannya sendiri. Di dunia dan kerajaan yang di dalamnya mereka bisa menemukan kebahagiaan sejati.

Maka sebaliknya dari mencibir dengan perasaan aneh, saya justru ingin memberi acungan jempol. Mereka berani tampil beda, dan dengan itu mereka berbahagia.

“Work Sweet Work” adalah sebuah wahana earning center yang subur, kehadirannya akan mendukung “Home Sweet Home” yang indah. Sebaliknya, tanpa “Work Sweet Work”, rona keindahan “Home Sweet Home” akan meredup dan pudar tanpa bisa memberikan kebahagiaan yang berarti. (rh)

Rusman Hakim
LifeWisdom Presenter

Minggu, 27 Januari 2008

Patut dibaca dari Suharto

Kematian Suharto benar-benar mengundang berbagai opini publik...termasuk diskusi temen-temen kerjaku yang Ruuaarrrrr biasa. Berikut petikannya...

menurut saya, persoalannya adalah bukan baik atau buruk saat kapan suatu kenyataan dibicarakan. bagi saya, persoalannya adalah benar dan salah. menurut saya, kebenaran tidak bisa direpresi dan ditenggelamkan oleh sikap permisif yang tidak jarang kemudian membuat kita lupa dan larut dalam suasana emosional dan sentimentil kesadaran yang telah dihegemoni selama 32 tahun oleh asupan-asupan kemapanan palsu orde baru. rekonsiliasi juga dibangun di atas sebuah kebenaran, bukan sekadar mencapur-adukkan banyak kepentingan menjadi gado-gado yang tidak karuan bentuknya. ada beberapa fakta yang harus kita lihat:

1. Rakyat cile menolak pemakaman seorang diktator besar yang pernah berkuasa di negara tersebut semenjak 1973, melalui kudeta berdarah yang menyingkirkan kepemimpinan demokratis Salvador Allende. Diktator tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Agusto Pinochet, yang meninggal 10/12/2006.

2. Nicolae Caucescu dihukum gantung dalam revolusi sosial yang membakar Rumania bulan Desember 1989. hukum gantung yang dilakukan setelah keruntuhan tembok berlin tersebut menunjukkan kebencian rakyat Rumania yang luar biasa besar terhadap rezim yang paling nepotis, despot dan otoriter dari seluruh negara komunis ataupun kapitalis yang pernah ada.

3. Ferdinand Marcos dan Imelda lari terkencing-kencing dari istana malacanang saat rakyat filipina menyerbu istana tersebut pada saat "people power" menumbangkan kediktatoran markos dan rakyat filipina menginginkan demokrasi. pada tanggal 25 februari 1986 tersebut, diketemukan 3.000 pasang sepatu imleda marcos, selain itu juga rakyat filipina menyita 2.300 halaman dokumen yang memberikan petunjuk dalam proses pengembalian aset negara yang telah dijarah oleh ferdinand marcos.

4. Soeharto naik pada tampuk kekuasaan tahun 1965 melalui mandi darah saudara-saudara mereka sendiri. diperkirakan 1-3 juta orang menjadi tumbal transisi politik dari rezim orde lama ke orde baru. fakta ini menyerupai apa yang terjadi di kamboja semasa kekuasaan Pol Pot.

5. Selama 32 tahun, Soeharto memperkaya diri sendiri dan keluarganya di tengah kemelaratan rakyat di negerinya. dia dan keluarga, serta kroni-kroninya menikmati berbagai kemewahan ditengah kelaparan dan keterpinggiran masyarakat kecil di negerinya. lihat saja kekayaan kroni harto dan keluarganya!

6. Bagaimana dengan nasib orang-orang yang menjadi korban dari berbagai peristiwa HAM semasa 32 tahun orde baru berkuasa. bagaimana dengan nasib marsinah yang mati setelah diperkosa, dianiaya dan kemudian mayatnya dibuang di parit di pinggir desa porong, sidoarjo? bagaimana dengan anak-anak aceh yang tidak lagi punya bapak dan ibu karena karena orang tua mereka mati oleh moncong senapan antek-antek orde baru? bagaimana dengan korban tanjung periok, kedung ombo, lampung? bagaimana dengan seluruh kekayaan negeri ini yang sudah digadai kepada investasi asing dan utang? siapa yang menjadikan republik ini menjadi republik kapling dimana maling-maling bersarang? bagaimana dengan nasib seluruh generasi di negeri ini yang harus menanggung utang sekian triliun?

7. Pembangunan yang pernah ada sekadar fatamorgana. kita bisa lihat, bahwa begitu krisis menyapu negara-negara di asia, maka bangunan "rumah kartu" pembangunan orde baru langsung hancur berkeping. imbas krisi sampai saat ini kita rasakan. bagi yang biasa berbelanja bahan kebutuhan pokok, lihat saja di pasaran.
ini sekadar uneg-uneg saja. sama seperti yoga.
tapi, yang bisa menjadi catataan adalah hukum dan keadilan harus ditegakkan, bahkan ketika langit harus runtuh sekalipun. dan kebenaran selamanya tidak bisa dibungkam. kita menjadi bangsa yang hidup di bawah jajahan belanda selama 350 tahun karena kita permisif. kita pertama kali melawan, tapi kita selalu kalah. kita menyerah dan lantas menerima penjajahan tersebut sebagai sesuatu yang "taken for granted". akhirnya kita menjadi terbiasa dengan semuanya, dan menikmati semuanya.
hehehehe....
pisssssssssssssss....

Tips Kerja gak stress

4 Tips Kerja Tanpa Stres al :

1. Meja kerja bersihMeja kerja yang bersih dari kertas kerja akan sangat membantu andauntuk lebih fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan akancepat selesai karena pandangan tidak terganggu dengan tumpukan kertasdi atas meja.

2.Bekerja dengan prioritasYup, SEMUA pekerjaan memang penting untuk diselesaikan secepatnya.Tapi, kita harus bisa membedakan mana yang mendesak untukdiselesaikan, mana yang bisa sedikit ditunda. Bekerjalah denganprioritas! Dan beban pikiran pun akan jauh berkurang.

3. Segera ambil keputusan Semakin cepat anda mengambil keputusan dalam menghadapi masalah,semakin cepat pula masalah anda akan terselesaikan. And, guess what?Anda tidak perlu lagi berlama-lama stress memikirkan masalah itu.Bukan pekerjaan yang gampang, tapi harus dilakukan secepatnya supayatidak berlarut-larut. SEMANGAT!!

4. Delegasikan pekerjaan Tidak ada orang di dunia ini yang bisa melakukan segala pekerjaantanpa bantuan orang lain. So, biasakan untuk mulai membagi beban kerjadengan orang lain di tim kerja anda. Stress berkurang dan anda punakan punya lebih banyak waktu luang untuk aktivitas lainnya.


SELAMAT BEKERJA

Selamat Jalan HM Suharto

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un...

Kemaren tepatnya hari Minggu, 27 January 2008 tepat pukul 13.10 mantan orang nomor satu Indonesia HM Muhammad Suharto menyerah pada sang pemberi Hidup diusianya 86th
setelah 24 hari dirawat di RSPP sejak 4 January 2008 akibat penyakit yang berakibat gannguan hampir disemua fungsi organnya.
Tangis haru mewarnai kepergiannya baik dari keluarga, pejabat negara, mantan pejabat hingga rakyat indonesia...
Bagaimana tidak 32 tahun bukan waktu yang sedikit untuk menjadi pimpinan yang dekat dihati rakyat, yang berhasil membawa indonesia berswasembada pangan hingga kemajuan di bidang pembangunan yang sangat pesat..Walaupun di akhir jabatannnya dia harus diturunkan paksa oleh kaum reformis atas segala upayanya menjadi diktator negeri ini dan membuat utang luar negeri bangsa semakin melambung...dan menjegal siapapun yang menjadi oposisinya,,

Lagi-lagi bagaimanapun jasa beliau dimasa penjajahan berperan menjadi tolok punggung perlawanan kepada Penjajah, pembebasan irian barat ds...dsb...

Sebagai rakyat biasa, aku cuma bisa mendoakan semoga Arwahnya diterima disisi Allah SWT, diterima amal ibadahnya dan dimaafkan semua dosa yang pernah dibuatnya.

Amien-amien ya rabbal alamin

Senin, 21 Januari 2008

Arisan oey...

Kemaren 20 January 2008 hari minggu yang sangat cerah...
Saat kita2 seangkatan sepakat ngadain arisan di tempat salah satu temn kita PANE di camar 22 bintaro jaya sektor 3...
kami yang dikarbela berbondong2 janjian saling tunggu by kopaja en dilanjutin angkot 08 ke bintaro bener2 panassssssssss...
tapi seneng banget bisa ngumpul bareng, foto2, makan2 en senang2 apalagi sebagian temen bawa pasangan makin ramelah rumah Pane yang untungnya lumaya besar
apalagi ada temenku uthie ma venty yang ultah makin kenyanglah perut dengan tambahan kue tart yang lezat.
tapi di akhir acara ada kejadian nyebelin..
aku harus plg lebih dulu dikarenakan kesalahpahaman orang terkasihku..
ya gpplah acara dah kelar en bulan february mendatang giliran rumah venty yg kebagian buat ditempati..
tapi bulan itu penuh cinta dan bulan dimana 26 tahun lalu aku dilahirkan
semoga menjadi sweet february yang bener2 penuh cinta
Amien

Kamis, 17 Januari 2008

Share laporan

Materi pelatihan "Quantitative and Sampling research"
Secara garis besar penelitian dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu :
- Qualitative research
Penelitian dengan menggunakan data-data kualitatif yang tidak dikuatifikasikan kedalam numerik
Contoh : in depth interview, focus group discussion
- Quantitative research
Penelitian dengan menggunakan data-data kuantitatif (numerik) ataupun data kualitatif yang dikuantifikasikan
Paparan I --> Populasi dan sampling
- Populasi adalah keseluruhan elemen, manusia, kejadian, benda atau unsur yang akan dijadikan suatu ojek penelitian
- Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap bisa mewakili karakteristik dari populasinya
- Adapun target populasi sendiri dibagi menjadi 2 bagian yakni :
1. Finite (real) --> Pupulasi yang jumlahnya bisa diketahui secara pasti
Misal : Jumlah penduduk Depok 2007
2. Infinite (Purely conceptual/hypothetical) --> Tidak secara pasti diketahui
Misal : Jumlah pengguna jalan HR. Rasuna Said Jakarta Selatan
- Alasan penggunaan sampel
a. Jumlah populasi yang sangat besar atau bahkan tidak diketahui jumlahnya secara pasti
b. Keterbatasan waktu, biaya dan SDM dalam penelitian
c. Untuk meningkatkan kualitas data
- Syarat sebuah sampel dikatakan representatif al :
a. Sampel harus mewakili karakteristik populasinya
b. Jumlah sampel cukup (mewakili jumlah populasinya)
c. Disain/teknik Pengambilan sampel dilakukan secara acak/random disesuaikan dengan kebutuhan penelitian
d. Mampu meminimalisasi atau mengontrol kesalahan sistematik
- Teknik penarikan contoh/sampel
A. Probability sampling
1. Simple random sampling
2. Stratified random sampling
3. Systematic random sampling
4. Cluster or multistage sampling
B. Nonprobability sampling
1. Convenience/opportunity/accidental sampling
2. Purposive/judgemental sampling
3. Quota sampling
4. Snowball sampling
Menentukan ukuran sampel untuk “probability sampling”
Seperti diketahui aturan umum :
- The larger the sample, the smaller the sampling error
- Larger samples cost more

Paparan II --> Skala dan Ukuran
- Pengukuran adalah sebuah proses menentukan penomoran atau pelabelan pada sebuah objek, manusia, negara atau kegiatan tertentu sesuai dengan peraturan tertentu untuk merepresentasikan kuantitas dan kualitas atribut
- Jadi kita tidak mengukur secara khusus objeknya, manusia, dsb akan tetapi mengukur atribut (sifat) atau karakteristik (feature) yang menyertainya.
- Proses Pengukuran
1. Menentukan konsep pengukuran
2. Menentukan karakteristik dari konsep yang ada
3. Memilih skala pengukuran (data type)
4. Membangkitkan item pertanyaan
5. Menyusun dan mendesain kuisioner
6. Mengadakan test pendahuluan dan perbaikan
- Skala pengukuran
- Nominal --> Tingkatan data yang paling rendah, berupa klasifikasi, tidak bisa dijumlahkan dan tidak menunjukkan tingkatan
contoh : laki-laki diberi kode 1, wanita diberi kode 2 dst
- Ordinal --> Skala data yang menunjukkan adanya kategori tingkatan atau rangking
contoh : tinggi diberi kode 1, sedang diberi kode 2, dan rendah diberi kode 3
- Interval --> Skala pengukuran yang diperoleh dengan cara pengukuran dan berada dalam selang tertentu
contoh : 0-100 derajat celcius dalam suhu
- Ratio --> Data yang diperoleh dengan pengukuran, bisa dilakukan operasi matematika dan tidak ada kategorisasi
contoh : jumlah buku, banyaknya sepatu yang dimiliki, dll

- Validitas dan reliabilitas dalam sebuah penelitian (kusioner)
Validitas --> Tingkat ketepatan/presisi/akurasinya tinggi yaitu dengan meminimalisasi bias baik yang berasal dari systematic error dan random error
- Reliabilitas --> Mampu diandalkan/konsisten dari waktu kewaktu dalam kondisi yang sama

Sesi tanya jawab dan pembahasan
Tanya : Bagaimana menentukan sampling jika objek penelitian kita adalah kabupaten di Indonesia dengan kriteria yang sangat spesifik (dimana fasilitas dari masing-masing objek penelitian itu berbeda)
Jawab : Jika objek yang diteliti bukan merupakan karakteristik dari sebuah populasi yang benar dalam hal ini hanya beberapa kabupaten dengan spesifikasi berbeda satu sama lain maka teknik yang dilakukan bukan teknik penarikan sampel akan tetapi lebih kepada dept interview atau FGD untuk kemudian dituangkan dalam paparan

Tanya : Apakah ada dasar statistik yang menyebutkan ukuran sampel minimal adalah 30 atau 40 responden
Jawab : Sebenarnya tidak ada pendapat yang benar atau salah dalam hal penentuan jumlah sampel sebuah penelitian. Teori yang ada menyebutkan bahwa semakin banyak jumlah sampel (semakin mendekati jumlah populasinya) maka penelitian tersebut pasti akan semakin valid/presisi tinggi

Tanya : Bagaimana generalisasi berlaku dalam sebuah penelitian/survey
Jawab : Generalisasi terjadi jika dalam sebuah populasi homogen maka pengambilan sampel secara acak diasumsikan telah mewakili parameter yang ingin diukur (generalisasi)

Tanya : Apakah jumlah skala pengukuran ganjil bisa dikategorikan sebagai systematic error jika tidak apa sebenarnya systematic error tersebut?
Jawab : Bukan. Karena sebenarnya systematic error lebih kepada adanya kesalahan alat ukur misalnya : pembuatan butir pertanyaan dalam kuisioner yang tidak mendukung parameter yang diukur akhirnya akan terjadi kesalahan secara sistematik.
Sedangkan adanya skala pengukuran ganjil di Indonesia memang menjadi polemik karena ada kecenderungan masyarakat tidak mau “pusing” memilih dan berkonsentarsi di area aman (tengah)

Tanya : Bagaimana pelaksanaan teknis survey dengan tabel bilangan acak?
Jawab : Jika randomisasi yang dilakukan menggunakan tabel bilangan acak ada banyak hal yang dilakukan misalnya dengan memilih secara mendatar, horizontal dsb. Atau bisa juga dilakukan dengan bantuan 1 dadu, 2 dadu dst

Tanya : Apakah hasil polling Kompas dengan responden yang memiliki telepon dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah?dimana tidak ada informasi metode pengambilan sampel responden dilakukan?
Jawab : Sekali lagi benar tidaknya sebuah survei dalam hal ini polling tergantung masyarakat pembacanya. Dalam level mana pembaca memepercayai adanya polling yang dibuat sepanjang polling tersebut dilakukan sesuai aturan ilmiah yang ada

Tanya : Apakah dalam pengujian reliabilitas dan validitas setiap butir pertanyaan harus berkorelasi kuat?bagaimana cara mengatasinya jika tidak demikian?
Jawab : Ya, untuk mengetahui apakah sebuah butir pertanyaan mendukung parameter yang diteliti maka diperlukan sebuah ukuran keeratan antara variabel-variabel kuisioner. Jika korelasi lemah maka diperlukan refine pertanyaan (alpha cronbach = diatas 0.6)

Tanya : Bagamana mengatasi data missing? Jika jumlahnya besar?
Jawab : Jika jumlahnya besar maka bisa dipastikan penelitian yang dilakukan salah. Kurang pemantauan dalam pengisian kuisioner atau pemilihan bahasa yang tidak user friendly. Jika jumlahnya sedikit (5%) maka bisa dilakukan penarikan rata-rata dari missing value tersebut.

Saran
Untuk pelaksanaan training/pelatihan selanjutnya akan lebih baik jika diberikan juga pelatihan teknis pembuatan kuisioner sederhana dimulai dari penentuan tujuan penelitian, ruang lingkup populasi, teknik pengambilan sampel, teknik pembuatan kuisioner dan pengujian yang dilakukan seperti validitas dan reliabilitas bahkan hingga pengolahan datanya melalui software sederhana dengan tutorial sehingga tiap peserta bisa langsung menerapkan pelatihan yang diikuti.

Rabu, 16 Januari 2008

Meeting lagi meeting lagi

Capek banget..
2 hari ni kerjaannya meeting mulu malah dah seminggu akhir kalee....
meeting ma SDM untuk kelanjutan OJT kami
Meeting ma direktoratkoe buat renja 2008
hari ni ditambah meeting dengan PLT baru untuk koordinasi
fuih hari-hariku diisi degan brainstorming..
mgu depan kayaknya kegiatan dah mulai penuh nih en waktunya untuk bekerja secara nyata
doakan kami teman...semoga tercapai semua cita
amien

Senin, 14 Januari 2008

Resolusi 2008

Agak telat kali yah dah tengah bulan gini ngomongin resolusi tahunan..
Gpp deh .. gmn lagi emang baru inget buat nulis kemaren2 sih diawang-awang aja..
pastinya :
1. Meningkatkan kualitas keimanan aku
2. Membahagiakan orang tua
3. Peduli sesama dan lingkungan
4. Bekerja seoptimal mungkin di Litbang CEC ini
5. Menanbung tuk masa depan
6. Memelihara hubungan dan meningkatkan kualitas dengan orang terdekat saat ini
7. Memelihara hubungan pertemanan lebih baik lagi
8. Meningkatkan kualitas diri (kemampuan bahasa, kemampuan teknis, dsb)
Masih abstrak mungkin poin-poin taktis resolusiku akan aku bahas dipertemuan selanjutnya
Terima kasih

Sample and quantitative research

Akhirnya selesai juga pelatihan yang aku ikuti hari ni mulai jam 9-12 by dosen Management UI bapak Bambang Wiharto...jadi malu anak statistik belajar metodologi riset yang notabene jadi menu sehari-hari pas kuliah dulu..

Belajar lagi tentang qualitative and quantitative research, teknik sampling, skala pengukuran, uji validitas dan reliabilitas ampe segala tetek bengek distribusi..

Fuih jadi terpacu buat belajar statistik en membuka-buka buku lamaku nih..

Mungkin emang jalanku tuk jelajahi statistik lagi setelah 2 yahun lebih kutinggalkan...
Litbang..
Mau gak mau mesti bisa meneliti, mau gak mau mesti bisa menganalisis data, mau ga mau mesti bisa software, dan masih banyak lagi

Mulai browsing meodologi statistik deh..

Met ketemu lagi

Kembali bekerja....

Setelah liburan 4 hari waktunya kembali lagi bekerja "I LIKE MONDAY"
Hari pertama liburan..jalan2 seputaran kuningan aja ke carrefour, ambrasador
hari kedua lari pagi ke monas...lumayan cuci mata
hari ketiga bersih-bersih kosan
ke kempat...janjian ma temen lama di pandaan di atrium senen
banyak banget tyt temen2ku mencari sesuap nasi di jakarta
oh jakarta daya pikatmu begitu menggoda

...kerja lagi mesti semangat....